Create Your ad Here

Friday, 12 September 2014

Jenis dan Sifat Pupuk

Nutrien atau hara adalah unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk metabolisme atau fisiologi organisme. Nutrien biasanya dikategorikan menjadi nutrien yang menyediakan energi dan yang digunakan sebagai komponen untuk tubuh atau struktur sel. Suatu nutrien disebut esensial bagi organisme jika zat tersebut tidak dapat disintesis oleh organisme dan harus dipenuhi dari sumber makanan.
Jenis dan Sifat Pupuk

1. Pupuk Tunggal Sintetis
Seperti namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untuk hara K.

Kelebihan nya :

  • Mudah didapat dan harga lebih murah
  • Kepastian dosis bisa lebih tepat sesuai rekomendasi yang dibutuhkan
  • Kelarutan dalam tanah sangat cepat dan cepat diserap tanaman.


Kelemahannya
  • Pupuk secara kelarutan cepat sehingga tingkat losses ataupun kehilangan pupuk sangat tinggi contohnya tercuci, menguap (urea). Kondisi ini dipengaruhi terhadap aplikasi pemberian pupuk (4 T) tepat waktu, tepat cara, tepat dosis dan tepat tempat. Sehingga kehilangan dapat diperkecil.
  • Pupuk tunggal juga dapat memperburuk sifat tanah seperti menimbulkan pengerasan ataupun peningkatan atom H dalam tanah (tetapi ini bisa dianulir dengan aplikasi lain seperti tanam kacangan ataupun pemakaian organik suplement.
2.  Pupuk Majemuk ( semi sintetis NPK dll)
Pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan komoditasnya. Pada tanaman kelapa sawit, pupuk majemuk umumnya digunakan pada tahapan pembibitan dan tanaman belum menghasilkan. Pupuk majemuk yang digunakan di pembibitan adalah pupuk majemuk NPKMg dengan komposisi 15 15 6 4  dan 12 12 17 2 
(Nitrogen  N 12%, kandungan fosfor P 12%, kandungan kalium  K 17% dan kandungan magnesium Mg 2%. )

Pupuk majemuk biasa digunakan pada tanaman belum menghasilkan (TBM). Pada usia TBM, sistem pertumbuhannya belum sempurna sehingga akan lebih baik jika diberikan pupuk dengan kandungan nutrisi yang komplit. Pupuk majemuk biasa digunakan pada tanah marginal seperti tanah berpasir karena pupuk majemuk mempunyai kelarutan yang lambat dan tidak menguap oleh panas. Selain itu pupuk majemuk mempunyai efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk tunggal. Pada berbagai jenis tanah efisiensi pupuk majemuk ini tidak jauh berbeda.

Kelebihannya :
  • Pupuk slow release (tidak secara keseluruhan terurai sebab pupuk komposisi padan dengan bahan lainnya).
  • Tidak merusak tanah bersinergis.

Kekurangannya
  • Harga pupuk sangat mahal
  • Ketepat dosis tidak bisa tercapai sebab setiap unsur seyawa hara terdapat dalam perbandingan yang berbeda.
  • Kebutuhan pupuk tidak sama setiap unsurnya.
Tabel Formulasi Standar NPK  Untuk Kelapa Sawit

FASE TANAMAN
Formulasi
N
P
K
Mg
Pembibitan
15
15
6
4
Tanaman Belum Menghasilkan / TBM
15
15
6
4
Tanaman Menghasilkan / TM
12
12
7
2
Sumber : Demplot  Pupuk NPK Pelangi Segmen Kelapa Sawit di Kabupaten Sanggau Kalbar Pupuk kaltim
Keterangan: Formulasi dapat dibuat sesuai kebutuhan berdasarkan hasil analisis tanah dan daun, aplikasi standard adalah sebanyak 1,5 Kg setiap 6 Bulan.

3.  Pupuk Organik
Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K) ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain.

Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain (sumber java organik farm)

Selain kandungan hara, pupuk organik juga mengandung senyawa-senyawa organik lain. Meskipun kandungan haranya rendah tetapi kandungan senyawa-senyawa organik di dalam kompos ini memiliki peranan yang lebih penting dari pada peranan hara saja. Misalnya, asam humik dan asam fulvat. Kedua asam ini memiliki peranan seperti hormon yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Kompos diketahui dapat meningkatkan nilai KTK (kapasitas tukar kation) tanah. Artinya tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara. 

Tanah yang diberi kompos juga menjadi lebih gembur dan aerasi tanah menjadi lebih baik. Tanah yang diberi kompos lebih banyak menyimpan air dan tidak mudah kering. Jika diamati lebih jauh, aktivitas mikroba pada tanah yang diberi kompos akan lebih tinggi daripada tanah yang tidak diberi kompos. Mikroba-mikroba ini memiliki peranan dalam penyerapan unsur hara oleh tanaman. Pupuk Organiks seperti kompos dapat memperbaiki sifat kimia, sifat fisik, dan sifat biologi tanah.

Intinya perbandingan unsur kimia pada pupuk sintetis dan pupuk organik tidak semata mata pada nilai perbandingan unsur kimianya saja, tetapi manfaat dari penggunaan pupuk organik adalah peranan pupuk organik sebagai unsur peningkatkan nilai KTK (kapasitas Tukar Kation) pada tanaman.

Tabel Standard SNI Pupuk
Jenis Pupuk
Rumus Kimia
Kadar Unsur Hara Utama
Reaksi Kemasaman
Bentuk
Warna
Kelarutan dalam air
UREA
(NH2)2CO
42 – 46% N
Sedikit masam
Kristral dan butir
Putih
Mudah larut
ZA (Zwavelzure Ammoniak)/ Ammonium Sulfat
(NH4)2SO4
20 – 21% N dan
21 – 27% S
Masam
Kristal
Putih kelam sampai putih kekuningan
Mudah larut
Natrium Nitrat (NN)
NaNO3
16 % N
Dan
26% Na
Netral sampai basa
Kristal
Berbagai warna: merah, kuning, kelabu, dan ungu
Mudah larut
TSP (Triple Super Phosphate)
Ca(H2PO4)2.H2O
44-52% P2O5
Netral
Butiran (granul)
Abu-abu
Dapat larut
Fosfat Alam (RP= Rock Phosphate)
Ca3(PO4)2
Sangat beragam tergantung sumbernya. 25 – 38% P2O5
Netral sampai basa
Tepung (serbuk)
Tergantung sumbernya. Abu-abu keputihan, merah kecoklatan
Kelarutan sangat rendah

Kalium Clorida (MOP=Muriate of Potash)

KCl

52 – 60% K2O, dan 47 % Cl

Netral sampai agak masam

Kristal

Merah, putih kotor

Dapat larut
Kalium Sulfat (ZK=Zwavelzure Kali)
K2SO4
49-53% K2O
Netral sampai agak masam
Kristal
Putih keabu-abuan
Dapat larut
Kieserit
MgSO4.H2O
27% MgO dan 22% S
Agak masam
Tergantung sumbernya: Kristal dan tepung
Putih keabu-abuan, atau putih
Tergantung sumbernya: Agak sukar larut sampai dapat larut
Dolomit
CaMg(CO3)2
18-22% MgO, dan 40% CaO
Basa
Tepung
Putih atau putih keabu-abuan
Sukar larut
HGFB
Na2B4O7.5H2O
45% B2O5
Kristal
Putih kotor
Mudah larut
Copper
CuSO4.5H2O
26% Cu dan 13% S
Masam
Kristal
Biru
Mudah larut
Zinc
ZnSO4.H2O
36% Zn
Masam
Kristal
Mudah larut
Ferrum
FeSO4.7H2O
19% Fe
Masam
Kristal
Mudah larut
15:15:6:4
15%N, 15%P2O5, 6% K2O, 4% MgO
Netral sampai agak masam
Butir (granul)
Coklat kemerahan
Mudah larut
12:12:17:2
12%N, 12%P2O5, 17%K2O, 2%MgO
Netral sampai agak masam
Butir (granul)
Merah kecoklatan
Mudah larut
13:6:27:4:0.65B
13%N, 6%P2O5, 27%K2O, 4%MgO, 0.65% B
Butir (granul)
Mudah


Sifat Pupuk
Sifat pupuk sangat beragam sehingga pemilihan pupuk hendaknya mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI ) yang telah ada.

Sumber Hara

Hara Utama
N
P2O5
K2O
MgO
CaO
B
Cu
S
Cl
1. Pupuk Tunggal
- Urea
N
46
- Ammonium Nitrat (AN)
N
35
- Sulphate of Ammonia (SOA – ZA)
N, S
21
24
- Rock Phosphate (RP)
P, Ca
30
45
- Triple Super Phosphate (TSP)
P, Ca
46
20
- Single Super Phosphate (SSP)
P, Ca, S
18
25
11
- Muriate of Potash (MOP – KCl)
K, Cl
60
35
- Sulphate of Potash (SOP-ZK)
K, S
50
17
- Kieserite
Mg, S
27
23
- Dolomit
Mg, Ca
22
30
- Sulfur
S
97
- Borate
B
11
- Copper Sulphate (CuSO4.H2O)
Cu
25
13
- Langbeinite
K, Mg, S
22
18
22
2. Pupuk Majemuk
- Diammonium Phosphate (DAP)
N, P
18
46
- NPK (12-12-17-2)
N,P,K,Mg
12
12
17
2
- NPK (15-15-6-4)
N,P,K,Mg
15
15
6
4
- NPK (15-15-15)
N,P,K
15
15
16
3. Sisa – sisa Tanaman
- Abu tandan kosong
K, Mg, Ca
4
40
6
5
- Tandan kosong
N, K
< 1
0,1
1,2
0,1
0,1
- Pelepah hasil tunasan
N, P, K
0,5
0,1
0,8
0,1
0,1
- Limbah cair PKS
N, K, Mg
0,4
0,2
1,3
0,4


Karakteristik Pupuk Urea dan ZA

Keterangan

Jenis Pupuk
Urea
Z A
Kadar N (%)
42 – 46
21
Hara lain (%)
24 % S
Kelarutan dalam air (gr/ltr)
1.030
750
Reaksi
agak masam
masam
Higroskopisitas
tinggi
kurang
Pencucian/penguapan
tinggi
sedang
Ketersediaan
mudah
mudah
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 – 13 thn)
2,75
4,5

Karakteristik Pupuk Phosphate
Keterangan
Jenis Pupuk
RP-Gafsa
RP-Maroco
CIRP
TSP
SP-36
P2O5
(larut asam sitrat 2 %)
26,7
33,1
28
46
36
Hara Lain : - CaO (%)
- Al2O3 + Fe2O3 (%)
- S (%)
49,8
0,2
-
48,2
0,18
-
35,7
9,3
-
18,3
0
-
-
-
5
Kelarutan dalam air
( gr/ltr )
0,125
> 99
Reaksi
Netral – basa
Netral – basa
Netral – basa
Masam
Agak masam
Higroskopisitas
Kehalusan :
  • Mesh 80 (%)
  • Mesh 100 (%)
63
91
29
80
60
99
-
-
-
-
Ketersediaan
Mudah
Mudah
Mudah
Tidak tersedia
Mudah
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 – 13 thn)
-
-
-
1,75
2,25

Karakteristik Pupuk ZK dan KCl/MOP
Keterangan
Jenis Pupuk
ZK
MOP/KCl
Kadar K2O (%)
49 – 53
21
Hara lain (%)
18 % S
47 % Cl
Kelarutan dalam air
larut
larut
Reaksi
netral
netral
Higroskopisitas
Ketersediaan
mudah
mudah
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 – 13 thn)
-
2,25

Karakteristik Pupuk Magnesium
Keterangan
Jenis Pupuk
Kieserite
Dolomit
Dolomit – Lokal
Kadar MgO (%)
27
18 – 22
2,9 – 37,7
Hara lain (%)
22 % S
40 % CaO
0,9 – 48 % CaO 0,04 – 4,21 % Fe2O3
35 – 45 % SiO2
Kelarutan dalam air
Agak sukar
sukar
Reaksi
Agak masam
Basa
Higroskopisitas
Kehalusan
-
Bervariasi > 95 % (mesh 100)
Bervariasi > 90 % (mesh 80)
Ketersediaan
mudah
mudah
mudah
Dosis standar (kg/phn/thn) (umur 9 – 13 thn)
1,5
2 – 2,5

Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk
Urea
Z A
R P
SP-36
ZK
MOP
Kieserite
Dolomit
Urea
a
N
a
a
a
N
Z A
N
a
N
x
x
a
R P
a
SP-36
a
N
a
x
a
N
ZK
a
x
x
a
a
a
MOP
a
x
a
a
a
a
Kieserite
a
Dolomit
N
a
N
a
a
a
Keterangan :
  • a = Dapat dicampur
  • N = Pupuk dapat dicampur segera sebelum digunakan
  • x = Pupuk tidak dapat dicampur
Waktu Dan Frekwensi Pemupukan







No comments:

Post a Comment