Create Your ad Here

Saturday, 4 October 2014

Pembibitan Awal (Pre Nursery)

Setiap pekebunan besar akan selalu mengupayakan lokasi pembibitannya sedekat mungkin dengan rencana pengembangan perkebunan itu sendiri. Area pembibitan harus bersih dan terbebas dari gulma. Pembersihan area dapat dilakukan manual atau dengan cara kimia menggunakan herbisida.

Kecambah Sehat harus  Bebas Parasit (jamur)
Ketika dalam proses perkecambahan, terindikasi haustarium berkembang dengan cepat (morphologi akar berubah bentuk akibat terkena parasit). Berarti parasit secara bertahap mulai akan menguras nutrisi dari albumen biji dan bila haustarium sudah mengisi seluruh biji, kehidupan biji berakhir.

Hanya kecambah yang sudah lengkap memiliki radicle dan plumule yang siap dan boleh ditanam dalam polybag.
-----------------------------------------------------------------------------------
Pre-Nursery
  • Ukuran Seedling bed  10 x 1,2 m
  • Peletakan polybag  100 x 10
  • Daya tampung kecambah per bed =  1000 kecambah’
  • Ukuran Polybag = 14 cm x 25 cm  x 0,1 cm , dengan 250 lubang
  • Jenis Polybag  black UV stabilized
  • Pengisian Tanah dilakukan 2 minggu sebelum kecambah datang. Tanah yang digunakan harus Top Soil,
  • Pupuk phosphorus (P)  dicampur dengan Tanah sebelum di isi kedalam polybag.
  • Fasilitas Penyiraman harus sudah tersedia, sejak kecambah di tanam pada polybag.
  • kebutuhan air per pokok : 0,1 – 0,3 liter/hari
-------------------------------------------------------------------------------------
1. Persiapan Areal
  • Areal yang sudah di buka (LC) dibersihkan dan diratakan
  • Kebutuhan bahan/tenaga : Manual 20 HK/Ha dan mekanis 6 JKT (Jam Kerja Traktor) per ha
  • Kebutuhan areal 1 m2 untuk 70 bibit pada pembibitan awal
    2. Membuat Bedengan
    • Ukuran bedengan : lebar bedengan 1,2 m ; jarak antar bedengan 0,8 m
    • Jumlah bibit dalam satu bedengan : 840 bibit
    • Kebutuhan tenaga untuk membuat bedengan : 1,5 HK/bed
    • Tepi bedengan diberi batas dengan bambu atau papan
    • Jumlah bahan digunakan : 4 bambu @ 6 m dan 5 papan/bed
    3. Menabur Pasir
    • Bedengan ditaburi pasir secara merata sampai setebal 2 cm
    • Jumlah kebutuhan pasir : 0,3 m3/bed
    • Jumlah kebutuhan tenaga kerja : 0,2 HK/bed
    4. Meracun Serangga
    • Dua hari sebelum digunakan bedengan disemprot dengan insektisida, contoh Sevin atau Thiodan
    • Jumlah dan jenis bahan digunakan : Sevin 85 EC dosis : 5 cc/l air/bed
    • Jumlah kebutuhan tenaga kerja : 1 HK/30 bed
    5. Naungan
    • Pada tahap awal bibit harus diletakkan di bawah naungan, setelah dua daun keluar (1,5 bulan) naungan dapat dikurangi sebesar 50% dan setelah daun ketiga keluar (2,5 bulan) naungan harus sudah dihilangkan.
    • Luas naungan minimal sebesar bedengan dengan tinggi ± 2 m
    • Bentuk naungan : tiang dibuat dari bambu atau besi siku setinggi 2 m, dan jarak antar tiang 3 m. Atap dari pelepah kelapa sawit atau dari shadownet.
    • Jumlah bahan yang digunakan : 7 bambu/bed @ 6 m dan 10 pelepah/bed
    • Jumlah kebutuhan tenaga kerja membuat naungan : 1 HK/bed 
    Pembibitan Awa (Pre Nursery)
      6. Mengumpulkan Tanah/Media Tanam
      • Media tanam menggunakan top soil (kedalaman 20-30 cm) tanah mineral dengan tekstur lempung, kecuali di areal gambut dapat menggunakan tanah gambut
      • Tanah diayak dengan saringan kawat 2 cm agar bersih dari akar, rumputan, batuan dan sampah lainnya.
      • Hasil pengayakan ± 60% (dari 1m3 diperoleh ± 1.000 kg tanah)
      • Bila tanah terlalu padat/liat dicampur dengan pasir perbandingan 3:1
      • Media tanam harus dicampur dengan 50 kg pupuk RP per ± 2 m3 tanah (± 1.000 polybag kecil)
      • Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk mengumpulkan tanah secara manual 1,5 m3/HK sedangkan secara mekanis 8 JKT/Ha
      • Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk mengayak 3 m3/HK
      7. Ukuran Polybag
      • Ukuran polybag kecil 0,075 mm x 15 cm x 23 cm lay flat, warna hitam
      • Setelah diisi berukuran : diameter ± 10 cm dan tinggi ± 17,5 cm
      • Lubang polybag berjumlah 12-24 dengan diameter 0,5 cm
      • 1 kg Plb ± 200 lembar polybag kecil
      8. Mengisi Polybag
      • Empat minggu sebelum penanaman kecambah, polybag harus sudah diisi tanah dalam jumlah cukup
      • Guncang polybag pada saat pengisian untuk memadatkan tanah dan diisi sampai mencapai ketinggian 1 cm dari bibir polybag
      • Polybag disiram air setiap hari sampai tampak jenuh sebelum dilakukan penanaman dan diisi kembali dengan tanah bila diperlukan
      • Jumlah tanah adalah 1 kg per polybag
      • Jumlah kebutuhan tenaga kerja pengisian polybag 400 unit/HK
      9. Menyusun di Bedengan
      • Polybag harus disusun secara tegak dan rapat di bedengan.
      • Tiap 1 m2 dapat memuat 70 polibag atau 840 polybag/bedengan
      • Diusahakan air tidak akan menggenangi di bedengan dengan mengikis permukaan tanah yang tidak datar
      • Jumlah tenaga kerja untuk menyusun polybag adalah 1.000 unit/HK
      10. Seleksi Kecambah
      • Kecambah normal : calon akar (radicula) dan calon batang (plumula) terlihat jelas, panjangnya 8-25 mm.
      • Radicula berujung tumpul seperti bertudung, agak kasar
      • Plumula ujungnya tajam seperti tombak
      Kriteria kecambah yang abnormal :
      - Calon akar/batang patah
      - Calon akar/batang tidak tumbuh
      - Calon akar/batang membengkok
      - Calon akar/batang tumbuh satu arah
      - Calon akar/batang busuk terserang cendawan
      - Calon akar/batang layu karena terlalu kering
      • Jumlah kebutuhan untuk seleksi kecambah 5.000 kecambah/HK
      • ada saat diterima peti harus diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari
      • Setiap kantong kecambah harus dibiarkan terbuka selama beberapa menit untuk pergantian udara
      11. Menanam Kecambah
      • Siram tanah di polybag sampai jenuh sebelum kecambah ditanam
      • Kantong plastik kecambah dibuka dengan hati-hati dan letakkan kecambah di baki yang beralaskan goni basah yang telah direndam dalam larutan fungisida Thiram dengan konsentrasi 0,2%
      • Kecambah diseleksi dan dihitung (% seleksi)
      • Penanaman kecambah harus memperhatikan posisi radikula yang akan diposisikan arah ke bawah dan plumula yang akan diposisikan ke atas
      • Kecambah ditanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm di bawah permukaan tanah polybag (dilobang dengan ibu jari)
      • Polybag disiram sampai jenuh setelah kecambah ditanam
      • Diberi naungan sesuai iklim setempat
      • Sebaiknya penanaman dilakukan secara beregu.
      • Kecambah yang memiliki persilangan yang sama ditanam pada bedengan yang sama.
      • Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menanam kecambah 1.000 bbt/HK
      12. Penyiraman
      • Bibit disiram 2 x sehari
      • Penyiraman dilakukan pagi dan sore selama 30 menit mengunakan sumisansui
      • Jam penyiraman : 07.00 wib – selesai paling lambat jam 11.00 wib; sore hari jam 15.00 wib – selesai
      • Bila malam sebelumnya turun hujan (> 8 mm) dan tanah di polybag masih basah maka penyiraman hanya dilakukan sore hari saja.
      • Bila pagi harinya hujan turun (> 10 mm) maka tidak perlu penyiraman pagi dan sore.
      • Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 13.500 bbt/HK (16 bed/HK)
      13. Pengendalian Gulma
      • Dilakukan 1 x tiap 2 minggu
      • Cara pelaksanaan adalah manual tidak boleh dengan herbisida
      • Pengendalian dengan mencabut rumput dan gulma lain di dalam polibag dan yang berada di antara polibag
      • Sekaligus melakukan konsolidasi dengan menambah tanah pada polibag apabila kekurangan.
      • Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 13.500 bibit/HK atau 16 bed/HK
      14. Pemeliharaan Drainase
      • Mengalirkan air yang tergenang di areal pembibitan
      • Diperiksa agar air jangan tergenang di polybag
      • Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 6-8 ha/HK
      • Rotasi yang diperlukan 1 x /minggu
      15. Pemupukan
      • Minggu genap (minggu ke 4, 6, 8, 10, 12) dengan pupuk majemuk (contohnya Rustika) 15.15.6.4 konsentrasi 0,2% (2gr/l air)
      • Minggu ganjil (minggu ke 5, 7, 9, 11) dengan urea 0,2%
      • Cara dilarutkan pupuk dalam gembor : 10 gr Urea atau 10 gr pupuk majemuk dalam 5 liter air untuk 500 bibit
      • Pemupukan dilakukan pagi hari setelah selesai penyiraman pertama/pagi
      • Jumlah kebutuhan tenaga kerja 8.400 bibit/HK atau 10 bed/HK
      Aplikasi Pemupukan  di Pre-nursery (gram/bibit/minggu )
      18-12-5 (NPK); MOP 60% (K) and kieserite (Mg)


        16. Konsolidasi Bibit
        Dilakukan 1 kali/minggu meliputi :
        - Menambah tanah yang kurang
        - Menegakkan polibag yang miring
        - Menukar bibit yang mati dengan bibit pada bedengan terakhir yang biasanya tidak penuh
        Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 4.000 bibit/HK atau 5 bed/HK

        17. Pengendalian Hama dan penyakit
        Pengamatan hama ataupun penyakit dilakukan setiap hari
        Pengendalian dilakukan dengan cara manual
        Apabila gangguan hama/penyakit sudah pada tingkat yang lebih berat maka dilakukan dengan penyemprotan insektisida, fungisida dengan rotasi 1 kali/minggu
        Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 8.400 bibit/HK atau 10 bed/HK

        18. Tata cara seleksi Bibit di pre-nursery
        Diakhir tahap pre nursery, bibit normal ditunjukkan dengan munculnya helai daun sebanyak tiga hingga - empat lembar. Masing masing helai daun memiliki ukuran yang berbeda dan yang lebih dulu muncul akan selalu lebih besar dari yang terakhir muncul.Tinggi bibit dengan daun yang sudah membuka secara penuh adalah sekitar 20 – 25 cm.

        Sebelum memindahkan bibit ke main nursery, harus dilakukan seleksi untuk membuang bibit bibit yang abnormal seperti bibit dengan daun bergaris kuning (Chimaera), daun keriting (crinkled leaf ), daun melintir (twisted leaf), daun lancip(grass leaf), bentuk daun tidak normal(Colante), daun menggulung (Rolled leaf) dan lain lain.
        • Angkat dan singkirkan semua bibit afkir dari bedengan sebelum dilakukan pemindahan bibit sehat ke polybag besar
        • Musnahkan semua bibit afkir
        • Catat dan laporkan bibit yang diafkir
        • Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 5.000 bibit/HK
        19. Standar Pertumbuhan Bibit kelapa sawit

        20. Beberapa ciri Fisik bibit yang di-afkir
        • Pucuk bengkok atau daun berputar : akibat penanaman kecambah yang terbalik atau faktor genetik
        • Daun lalang atau daun sempit (narrow grass leaf) : akibat faktor genetik
        • Daun kerdil dan sempit (stump/little leaf)
        • Daun menyempit dan tegak (acute/erect leaf)
        • Daun yang menggulung (rolled leaf) : akibat factor genetic
        • Daun berkerut/keriput (crinkle leaf) : akibat factor genetic
        • Daun melipat (collante) : akibat kekurangan air
        • Bibit kerdil (stunted) : akibat factor genetic
        • Chimaera : sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dan jaringan yang normal
        • Bibit dengan serangan penyakit berat
        Bibit dengan serangan penyakit berat





        Prosentase Kegagalan Bibit
        Angka maksimum kegagalan di pre nursery yang dapat diterima adalah sebagai berikut :

        No
        Jenis Kegagalan Bibit
        %
        1
        Kecambah rusak dan gagal tumbuh
        5
        2
        Bibit Abnormal
        10
        Total
        15

        Dengan angka maksimum kegagalan tersebut, dapat diperhitungkan bahwa  bila sebanyak 200 kecambah dicadangkan untuk tanam per 1(satu) Ha kebun, maka di akhir tahap pre-nursery, dari setiap 200 kecambah, hanya akan menghasilkan  bibit yang siap pindah ke main nursery sebanyak :

        200 – ( 200 X 15 % ) = 170 bibit/ha

        Dalam 1 bulan di prenursery, muncul helai daun pertama yang bersamaan dengan munculnya akar primer yang pertama.

        4 bulan setelah tanam, akan muncul tiga hingga empat helai daun terbuka dan sistim perakaran yang lengkap, akar primer, sekunder dan akar tersier.  

        Dengan kondisi seperti ini, maka bibit sudah siap di pindahkan ke polybag besar di main nursery.


        No comments:

        Post a Comment