Create Your ad Here

Thursday 18 September 2014

Pruning Sanitasi

Tanaman kelapa sawit akan berproduksi optimal tentunya tidak terlepas dari adanya pemeliharaan tanaman yang baik dan benar pada tanaman sudah menghasilkan (TSM) maupun tanaman sebelum menghasilkan (TBM). Tanaman belum menghasilkjan adalah tanaman yang dipelihara sejak bulan pertama penanaman sampai dipanen pada umur 30 - 36 bulan. Pemeliharaan masa tanaman belum menghasilkan merupakan lanjutan dan penyempurnaan dari pekerjaan pembukaan lahan dan persiapan untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas prima
Pruning Sanitasi

Penunasan merupakan kegiatan pembuangan daun – daun tua yang tidak produktif pada tanaman kelapa sawit. Penunasan biasa juga disebut dengan pemangkasan. Pemangkasan bertujuan untuk memperbaiki udara di sekitar tanaman, mengurangi penghalangan pembesaran buah dan kehilangan brondolan,dan memudahkan pada saat kegiatan pemanenan dilakukan. Suyatno (1994) menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit yang berumur 3 – 8 tahun memiliki jumlah pelepah optimal sekitar 48 – 56 pelepah, sedangkan yang berumur lebihdari 8 tahun jumlah pelepah optimalnya sekitar 40 – 48 pelepah. Tanaman belum menghasilkan juga dilakukan kegiatan penunasan (pruning). Kegiatan penunasan pada TBM disebut juga dengan penunasan pasir, yaitu memotong pelepah-pelepah kosong pada tanaman kelapa sawit. Sanitasi ini bertujuan untuk mempermudah pemeliharaan dan mengefektifkan pemanfaatan unsur hara.

Selama masa tanaman belum menghasilkan diperlukan beberapa jenis pekerjaan pemeliharaan yang secara teratur harus dilaksanakan, diantaranya adalah Penunasan. Menunas (tunas pasir) adalah pekerjaan memotong daun-daun tua tanaman kelapa sawit yang tidak bermanfaat lagi bagi tanaman. Tanaman muda tidak boleh ditunas sampai umur 15 bulan karena jumlah daun masih < 48 daun.

Sehubungan dengan itu, penunasan hanya dilakukan dengan memotong daun-daun tua saja yang tidak bermanfaat lagi bagi tanaman,yaitu daun-daun tua yang masih hijau menjelang kering dilihat dari fungsinya sebagai "asimillator" tidak berarti lagi. Selain itu pada daun menjelang kering terjadi transport/pengangkutan zat makanan dari daun tua ke pucuk tanaman, dimana zat-zat makanan itu dipergunakan untuk pertumbuhan bagian lain, terutama unsur yang mobil seperti Kalium (K) dan Mangan (Mn).

Tujuan menunas pada tanaman belum menghasilkan turutama untuk sanitasi/kebersihan pohon. Peralatan yang diperlukan dalam menunas adalah "Chicel" berukuran 5 cm - 7,5 cm. Pekerjaan penunasan ada 3 jenis, yaitu :
  1. Penunasan Pendahuluan, dilakukan 6 bulan sebelum tanaman dimutasikan masuk menjadi tanaman menghasilkan.
  2. Penunasan periodik, dilakukan pada tanaman menghasilkan dengan rotasi/pergiliran yang ditentukan
  3. Penunasan panen dilakukan sekaligus pada saat panen. Kadang-kadang 1 daun - 2 daun samping dari daun penyangga yang ditunas sebelum tandannya dipotong.
Alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan penunasan ini tergantung pada cara penunasan, bisa berupa dodos, kampak dan bisa juga egrek. Agar rotasi tunasan dapat terpenuhi, sebaiknya dibuat rencana penunasan setiap bulan. Penunasan dilakukan pada waktu panen rendah karena saat itu daun yang tidak menyangga tandan lebih banyak

No comments:

Post a Comment