Create Your ad Here

Friday 22 December 2017

Bibit Sawit

Sukses Menentukan Bibit maka Sukses Sawit Anda
Pada Postingan kali ini kami yang sengaja kami awali dengan membahas tentang bibit sawit. Hal penting untuk diketahui bahwasannya berkebun kelapa sawit adalah merupakan investasi jangka panjang. Kalau kita menanam sekarang kurang lebih 4 tahun kemudian barulah kita bisa mulai mencicipi hasil jerih payahnya. Kalaupun kita tidak sempat menikmatinya saat itu mudah-mudahan anak cucu kita dapat hidup sejahtera berkat sawit yang anda tanam. Nah oleh sebab itulah kami mencoba memberi ulasan mengenai bibit sawit ini. Kalau orang tua yang selektif memilih calon mantu maka akan mempertimbangkan “bibit bebet bobot” , begitu pula dengan petani harus mempertimbangkan bibit sawit yang akan ditanam karena sekali salah menanam bibit maka kerugian akan dirasakan hingga 25 tahun mendatang kecuali dia bersedia membongkar dan menanami kembali dengan bibit unggul.Itu artinya dia bersedia mengeluarkan dana tambahan. 

Mari kita lihat potensi produksi benih kelapa sawit yang asli dan asalan pada gambar berikut ini :


Perbedaan Produksi Pohon antara bibit asli dan bibit asalan Pada perkebunan kelapa sawit, penggunaan benih menjadi faktor penting kesuksesan budidaya. Hanya saja, karena minimnya informasi dan pengetahuan yang beredar di masyarakat tentang benih kelapa sawit yang asli, menciptakan resiko penggunaan benih asalan. Bibit unggul merupakan jaminan bagi petani untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Setidaknya ada beberapa pemahaman keliru tentang benih kelapa sawit yang berkembang di masyarakat di antaranya adalah Banyak orang yang beranggapan bahwa benih sawit mudah diperoleh seperti halnya tanaman sayuran. Tentu tidak demikian. Benih kelapa sawit hanya bisa diperoleh di 9 sumber benih antara lain PPKS Medan, PT Socfindo, PT Lonsum, PT. Dami Mas, PT. Bakti Tani Nusantara, PT. Tunggal Yunus, PT. Sarana Inti Prataka, PT. Bina Sawit Makmur dan PT. Tania Selatan. Hampir seluruh sumber benih ini tidak memiliki agen penjualan. selain itu benih bibit sawit asli biasanya disertai dengan sertifikat bibit tersebut.

Thursday 13 April 2017

Peluang Emas Investasi di Jambi



Investasi yang menguntungkan
Peluang investasi kebun kelapa sawit telah terbuka lebar bagi anda yang gemar berinvestasi. Investasi yang anda tanamkan dalam usaha perkebunan kelapa sawit ditujukan untuk memperoleh berbagai manfaat, antara lain sebagai sebagai pengamanan untuk investasi Anda yang lain, pengembangan usaha Anda agar dapat mencapai akselerasi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan aset yang positif.

Analisis kelayakan usaha dimaksudkan untuk mengevaluasi layak atau tidak layaknya investasi kebun Kelapa Sawit. Analisis finansial dilakukan berdasarkan pada harga konstan. Metode analisis yang digunakan  adalah tabulasi  Cash Flow  usaha perkebunan kelapa sawit selama umur ekonomi. Adapun asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

  •  Tahun awal proyek (tahun ke-0) adalah tahun 2012 mengikuti tahun proyek ke-0 pembangunan kebun Anda.
  •  Umur ekonomis kebun dalam 1 siklus pengusahaan tanaman adalah 25 tahun. Periode tahun analisis adalah 2012-2037.
  •  Kelas kesesuaian lahan diasumsikan kelas S3 dengan tingkat produksi terdapat pada Tabel di bawah ini.
  •  Harga-harga input produksi disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku di provinsi Jambi tahun 2012
  •  Harga CPO internasional diasumsikan 900 US$/ton, biaya transportasi dan administrasi 70US$/ton, maka harga fob CPO sebesar 830 US$, dengan adanya bea keluar 7,5%, tingkat kurs Rp9.000/ US$, harga inti 3.800, tingkat rendemen CPO 22%, dan inti 4,5 % dan faktor K 85%, maka harga TBS diasumsikan pada tingkat harga Rp1.437,49/kg.

Produktivitas Kelapa Sawit Berdasarkan Kelas Kesesuaian Lahan


Umur
Produktivitas (ton/ha/th)
S1
S2
S3
3
           6.0
           5.0
           4.0
4
         16.0
         14.0
         12.0
5
         19.0
         17.0
         15.0
6
         23.0
         21.0
         19.0
7
         28.0
         26.0
         23.0
8
         32.0
         28.0
         26.0
9
         34.0
         30.0
         27.0
10
         35.0
         31.0
         28.0
11
         35.0
         32.0
         29.0
12
         35.0
         32.0
         30.0
13
         34.0
         32.0
         30.0
14
         33.0
         31.0
         29.5
15
         32.0
         30.0
         28.5
16
         30.5
         28.5
         27.0
17
         29.0
         27.5
         26.0
18
         28.0
         27.0
         25.0
19
         27.0
         26.0
         24.0
20
         26.0
         25.0
         23.0
21
         25.5
         24.0
         22.0
22
         25.0
         23.0
         21.0
23
         24.0
         22.0
         20.0
24
         23.0
         21.5
         19.5
25
         22.5
         21.0
         19.5
Rata-rata
         27.1
         25.0
         23.0

Dari tabel di atas anda dapat memprediksikan seberapa besar keuntungan yang akan Anda dapat selain pertumbuhan nilai tanah yang terus meningkat kurang lebih 10% pertahun.

Tambahan Penjelasan kelas lahan kebun sawit

Kelas S1:Kelas S1 atau Sangat Sesuai (Highly Suitable) merupakan lahan yang tidak mempunyai pembatas yang berat untuk penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas tidak berarti dan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi serta tidak menyebabkan kenaikan masukan yang diberikan pada umumnya.


Kelas S2:Kelas S2 atau Cukup Sesuai (Moderately Suitable) merupakan lahan yang mempunyai pembatas agak berat untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan, serta meningkatkan masukan yang diperlukan.


Kelas S3:Kelas S3 atau Sesuai Marginal (Marginal Suitable) merupakan lahan yang mempunyai pembatas yang sangat berat untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan.Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan. Perlu ditingkatkan masukan yang diperlukan.

setelah anda mengetahui potensi produksi kebun kelapa sawit anda menurut kelas tanah tadi. berikut ini merupakan proyeksi arus keuangan yang akan terus mengalir ke kantong anda tiap bulan per hektarnya. dengan ilustrasi harga TBS adalah 1300,-/kg dan biaya produksi 600,-/kg. maka akan anda mendapatkan passive income dari kebun anda sebagai berikut ini :

 
Proyeksi Pendapatan Anda


Tahun Ke
Produksi (Ton/Ha/Th)
Harga TBS/Kg
Jumlah Pendapatan
Biaya Produksi
600/kg
Pendapatan bersih
Pendapatan Per bulan
4
12
     1.300
   15.600.000
7.200.000
       8.400.000
700.000
5
15
     1.300
       19.500.000
9.000.000
  10.500.000
875.000
6
19
     1.300
       24.700.000
11.400.000
     13.300.000
1.108.333
7
23
     1.300
       29.900.000
13.800.000
     23.800.000
1.341.667
8
26
     1.300
       33.800.000
15.600.000
     18.200.000
1.516.667
9
27
     1.300
       35.100.000
16.200.000
     18.900.000
1.575.000
10
28
     1.300
       36.400.000
16.800.000
     19.600.000
1.633.333
11
29
     1.300
       37.700.000
17.400.000
     20.300.000
1.691.667
12
30
     1.300
       39.000.000
18.000.000
     21.000.000
1.750.000
13
30
     1.300
       39.000.000
18.000.000
     21.000.000
1.750.000
14
29.5
     1.300
       38.350.000
17.700.000
     20.650.000
1.720.833
15
28.5
     1.300
       37.050.000
17.100.000
     19.950.000
1.662.500
16
27
     1.300
       35.100.000
16.200.000
     18.900.000
1.575.000
17
26
     1.300
       33.800.000
15.600.000
     18.200.000
1.516.667
18
25
     1.300
       32.500.000
15.000.000
     17.500.000
1.458.333
19
24
     1.300
       31.200.000
14.400.000
     16.800.000
1.400.000
20
23
     1.300
       29.900.000
13.800.000
     23.800.000
1.341.667
21
22
     1.300
       28.600.000
13.200.000
     15.400.000
1.283.333
22
21
     1.300
       27.300.000
12.600.000
     14.700.000
1.225.000
23
20
     1.300
       26.000.000
12.000.000
     14.000.000
1.166.667
24
19.5
     1.300
       25.350.000
11.700.000
     13.650.000
1.137.500
25
19.5
     1.300
       25.350.000
11.700.000
     13.650.000
1.137.500


Untuk itulah kenapa investasi kelapa sawit beberapa tahun ini semakin menggurita di indonesia dimana dalam kurun beberapa tahun ini indonesia menjadi salah satu negara pengekspor CPO terbesar di dunia bersama dengan malaysia dan negara amerika latin lainnya. dalam hal ini pemerintah Indonesia menerapkan regulasi ISO untuk pembukaan kelapa sawit sehingga pembukaan perkebunan kelapa sawit bisa menjadi salah satu produksi yang berkelanjutan.