PENANAMAN COVER CROP
5. UMUM
Manfaat penanaman LCC sudah sangat di pahami oleh Planters. Sudah menjadi Standar Baku bahwa SETIAP PERKEBUNAN WAJIB MENANAM LCC DI SEMUA KEBUN KELAPA SAWITNYA DAN MEMELIHARA AGAR SEMUA GULMA TIDAK TUMBUH SAMPAI AMBANG BATAS EKONOMIS. Apabila dalam kasus tertentu LCC tidak dapat tumbuh, maka harus di konsultasikan dengan Senior Technical Advisor
5.1. KOMPOSISI LCC DAN DOSISNYA
5.1.1 Dosis Aplikasi LCC
Penggunaan berbagai Spesies LCC dan Dosisnya dapat dilihat dibawah ini :
SPESIES LCC | KG/Ha |
Pueraria javanica | 3.0 |
Calopogonium mucunoides | 3.0 |
Calopogonium caeruleum | 1.0 |
Mucuna Bracteata | 0,15 |
Biji M. Bracteata berukuran cukup besar, beratnya antara 99 hingga 190 mg per biji dan berwarna hitam dan kulitnya keras. Karena kerasnya kulit, biji tidak akan berkecambah dalam kondisi biasa, sehingga perlu perlakuan khusus antara lain adalah dengan direndam pada cairan asam sulfat selama 30 menit. Dengan cara ini perkecambahan mencapai 70 % dalam 3 hari. Perlakuan lain adalah menggosok kulit kerasnya dengan amplas halus dan ternyata persentase perkecambahannya bisa mencapai 95 % setelah tiga hari.
Biji M. Bracteata, perlu dikecambahkan terlebih dahulu pada polybag kecil ukuran (12.7cm x 17.7cm), yang telah diisi dengan topsoil. Hanya perlu waktu 6 minggu di polybag, lalu dapat di tanam di lapangan. Pada pola tanam dengan SPH 136 pokok per hektar, hanya diperlukan 408 butir biji M. bracteata atau sekitar 75g biji per hektar.
Gambar Biji M. Bracteata (atas) dan Nodule (bawah)
5.1.1 Pada areal yang miring, tumbuhan alami yang ada agar dipertahankan
5.1.2 Jenis Mucuna bracteata dapat ditanam disekitar tanaman dengan Dosis 0,15 kg/ha , sesuai arahan dari Senior Technical Advisor
5.1. PENGADAAN DAN PERLAKUAN BENIH LCC
5.2.1 Pengadaan
Pembelian benih LCC harus dilaksanakan dimuka, sekurang-kurangnya 1 bulan sebelum rencana penanaman. Hanya kecambah LCC yang Scarified yang boleh dibeli. Seringkali jenis C. caeruleum, sulit di temukan setiap saat di pasar sedangkan M. Bracteata yang berasal dari Kerala, India Selatan mahal harganya namun sebenarnya ekonomis dalam pemakaiannya. Dalam situasi seperti ini, perlakuan dengan air panas dapat dilakukan satu hari sebelum tanam seperti yang diuraikan pada Bab 5.2.5 halaman 32.
5.2.2 Kemurnian LCC
Benih LCC yang dibeli harus memiliki kemurnian 98 % dengan sedikit kontaminasi kotoran dan benih dari spesies yang berbeda
5.2.3 Uji Kecambah
Segera setelah menerima benih LCC yang dipesan dari suplier, sebaiknya diambil sample secara acak untuk diperiksakan pada laboratorium pengujian benih. Kebun sebaiknya juga melalukan uji kecambah untuk Cross Check.
a) Metoda Sampling
Semua Kantong LCC yang diterima harus di sampling , letakan posisi horizontal, ambil 50 hingga 100 butir benih per Kantong
b) Label pada Sample
Semua Sample yang dikirim ke Laboratorium Pengujian Benih harus diberi Label dengan jelas sebagai berikut :
Nama Perusahaan :
Jenis Benih :
Tanggal terima di Kebun :
Jumlah pesanan :
Nama Supplier :
Nomor Pemesanan :
c) Perlakuan Air Panas
Perlakuan dengan Air Panas merupakan metoda yang digunakan dalam pengujian benih :
o Gunakan 100 benih sample
o Air mendidih yang disiapkan harus dicampur dengan air dingin secukupnya untuk mencapai temperatur 65 o C
o Benih direndam dan dibiarkan selama 2 jam
o Setelah itu letakan benih pada kertas lunak dalam petri dish untuk dikecambahkan selama 14 hari pada temperatur kamar. Persentase perkecambahan dapat diketahui dengan cara ini.
d) Minimum Perkecambahan
COVER CROP | MINIMUM BERKECAMBAH |
P. javanica | 60 % |
C. mucunoides | 60 % |
C. pubescens | 60 % |
C. caeruleum | 45 % |
M. bracteata | 95 % |
Apabila hasil pemeriksaan di Laboratorium menyatakan bahwa tingkat perkecambahannya rendah, Plantation Manager harus segera menyampaikan kepada suplier untuk minta di ganti sesegera mungkin. Apabila setelah diganti, hasil pemeriksaan nya juga masih menunjukkan tingkat perkecambahan yang rendah maka jenis LCC yang akan di pakai harus dirubah.
5.2.4 Penyimpanan
Untuk menjaga kualitas benih LCC, penyimpanan benih jangan lebih dari 1 ( satu) bulan, namun bila tidak mungkin, simpanlah ditempat yang kering, ber ventilasi dan jangan diletakan dilantai.
5.2.5 Perlakuan Benih LCC
Perkecambahan LCC seperti C. caeruleum, C. mucunoides dan P. javanica dapat dipercepat dengan PERLAKUAN AIR PANAS SEBELUM DITANAM. Sejumlah 50 % dari benih LCC yang ada harus diproses melalui perlakuan Air Panas, yaitu dengan merendam pada air dengan temperatur 65 o C hasil campuran air mendidih dengan air dingin. Volume air harus cukup untuk merendam semua benih dan ketika benih di rendam temperatur kerja turun menjadi lebih kurang 50 o C. Perendaman dibiarkan selama 2 jam, kemudian diangkat dari perendaman dan dicampur dengan 50 % lainnya untuk siap ditanam. Inokulasi dengan jaringan Rhizobium sangat diperlukan dengan ketentuan yang sesuai dengan jenis LCC yang akan ditanam. Jaringan Rhizobium ini harus disimpan di lemari pendingin. (bukan pembeku). .
5.2. PENANAMAN LCC
5.3.1 Penyiapan Lahan Tanam
i) Area Datar hingga Bergelombang
LCC harus siap di tanam segera setelah penyiapan lahan dan pancang selesai dilakukan agar pertumbuhan Gulma yang tidak diinginkan menjadi tertekan.
ii) Area Curam
ii) Area Curam
Pada kondisi Areal Curam, penggunaan alat berat umumnya sulit dilakukan dan bila dapat dilakukan, perusakan vegetasi penutup tanah dapat menyebabkan tanah mudah ter erosi. Oleh sebab itu, penggunaan bahan kimia untuk mematikan vegetasi yang ada dapat dilakukan secara selektif. Penggunaan Bahan Kimia sebanyak dua rotasi secara Blanket Spraying dan perlakuan selanjutnya tergantung pada kecuraman area.
5.3.2 Metoda Tanam
A. Double Compressed Bands – adalah metoda yang sesuai untuk kebun Kelapa Sawit di area berbukit
i) Area Datar hingga bergelombang
Penanaman benih LCC harus dilakukan dengan cara di tugal dengan membuat dua buah baris lubang berjarak 0,6 m dan tiap dua baris lubang dibuat berjarak 1,8 m terhadap baris dua lubang berikut nya. ( lihat gambar 5.1 halaman 34)
ii) Area Berbukit bukit
Apabila pembuatan teras sudah selesai, penanaman benih LCC dilakukan dengan metoda Double Compressed Bands pada slope diantara barisan tanaman; satu baris yang terdiri dari dua lubang tugal dibuat pada bibir teras, dan dua lubang baris kedua di tugal tepat ditengah antara barisan tanaman. ( lihat gambar 5.2 halaman 35) Jarak antara barisan lubang adalah 0,6 m.
B. Tanam LCC
Tanam LCC – segera dilakukan setelah pekerjaan penyiapan lahan dan pancang selesai. Kedalaman lubang tanam adalah 1,5 cm untuk mengurangi kemungkinan hanyut oleh air hujan dan hilang. Bila pertumbuhan LCC kurang baik, segera harus dilakukan penyisipan.
5.1. PEMELIHARAAN LCC
Pertumbuhan LCC yang sudah ditanam, tidak akan sebaik yang diharapkan, apabila tidak dilakukan penyiangan (weeding) dan tidak dipupuk serta tidak dilakukan spot spraying untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Gambar 5.3 LCC dan Pasar Pikul
5.4.1 Pemupukan
Khusus untuk M. Bracteata, tidak diperkenankan dipupuk dengan pupuk anorganik, namun cukup dengan bayfolan (trace elements- foliar fertiliser) setelah dua bulan ditanam di lapangan.
.
Bila LCC tidak tumbuh sesuai yang diharapkan dan terlihat adanya defisiensi unsur hara, maka sebaiknya segera di kembalikan pada sumber penjualnya.
5.4.2 Pengendalian Gulma
Penggunaan bahan kimia untuk pengendalian Gulma harus di konsultasikan terlebih dahulu sebelum di tetapkan. Hanya herbisida tertentu yang boleh digunakan . Petunjuk dasarnya adalah sebagai berikut :
i) Satu minggu setelah tanam, dapat digunakan Herbisida pre emergence dengan perlakuan satu rotasi. Lebar semprot antara 1 m – 1,5 m pada barisan tanaman dengan dosis 3 – 4 liter/ha.
Perlakuan ini untuk segera menekan pertumbuhan Gulma pada saat benih LCC baru mulai berkecambah. KETERLAMBATAN PERLAKUAN PENYEMPROTAN DAPAT MENGAKIBATKAN KEMATIAN BENIH LCC.
ii) Rotasi Pengendalian Gulma secara selektif harus di patuhi secara ketat, yakni diatas 6 bulan setelah LCC tumbuh baik. Pada dua bulan pertama, pengendalian Gulma dilakukan dengan interval yang dekat, namun setelah itu hanya boleh dilakukan diatas 6 bulan . Bila setelah 6 bulan, masih belum tuntas, maka keputusan lanjutan harus di konsultasikan dengan Senior Technocal Advisor.
iii) Sebagai Petujuk Dasar, Bahan-bahan Kimia yang di rekomendasikan dapat dipakai secara spot spraying adalah seperti yang diuraikan pada Tabel dibawah ini :
5.1. PENGEDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
LCC sangat peka terhadap serangan Hama dan Penyakit pada setiap tahap pertumbuhannya. Pada beberapa kasus dijumpai serangan Hama dan Penyakit yang menyeluruh dan menyebabkan kehancuran seluruh LCC yang telah ditanam. Early Warning System harus di berlakukan pada penanaman dan pemeliharaan LCC dan penggunaan bahan kimia untuk mengendalikan Hama dan Penyakit menjadi sangat penting.
Beberapa Hama dan Penyakit yang menyerang LCC dan Cara Pengendaliannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Penyakit
Pada umumnya LCC bebas dari penyakit yang serius, Rhizoctonia solani adalah penyakit yang umum menyerang jenis P. javanica pada musim penghujan. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan penyemprotan Terrachlor konsentrasi 0,2 % atau direkomendasikan 36 gram Terrachlor dilarutkan dalam 18 liter air.
No comments:
Post a Comment