Create Your ad Here

Thursday, 13 April 2017

Peluang Emas Investasi di Jambi



Investasi yang menguntungkan
Peluang investasi kebun kelapa sawit telah terbuka lebar bagi anda yang gemar berinvestasi. Investasi yang anda tanamkan dalam usaha perkebunan kelapa sawit ditujukan untuk memperoleh berbagai manfaat, antara lain sebagai sebagai pengamanan untuk investasi Anda yang lain, pengembangan usaha Anda agar dapat mencapai akselerasi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan aset yang positif.

Analisis kelayakan usaha dimaksudkan untuk mengevaluasi layak atau tidak layaknya investasi kebun Kelapa Sawit. Analisis finansial dilakukan berdasarkan pada harga konstan. Metode analisis yang digunakan  adalah tabulasi  Cash Flow  usaha perkebunan kelapa sawit selama umur ekonomi. Adapun asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

  •  Tahun awal proyek (tahun ke-0) adalah tahun 2012 mengikuti tahun proyek ke-0 pembangunan kebun Anda.
  •  Umur ekonomis kebun dalam 1 siklus pengusahaan tanaman adalah 25 tahun. Periode tahun analisis adalah 2012-2037.
  •  Kelas kesesuaian lahan diasumsikan kelas S3 dengan tingkat produksi terdapat pada Tabel di bawah ini.
  •  Harga-harga input produksi disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku di provinsi Jambi tahun 2012
  •  Harga CPO internasional diasumsikan 900 US$/ton, biaya transportasi dan administrasi 70US$/ton, maka harga fob CPO sebesar 830 US$, dengan adanya bea keluar 7,5%, tingkat kurs Rp9.000/ US$, harga inti 3.800, tingkat rendemen CPO 22%, dan inti 4,5 % dan faktor K 85%, maka harga TBS diasumsikan pada tingkat harga Rp1.437,49/kg.

Produktivitas Kelapa Sawit Berdasarkan Kelas Kesesuaian Lahan


Umur
Produktivitas (ton/ha/th)
S1
S2
S3
3
           6.0
           5.0
           4.0
4
         16.0
         14.0
         12.0
5
         19.0
         17.0
         15.0
6
         23.0
         21.0
         19.0
7
         28.0
         26.0
         23.0
8
         32.0
         28.0
         26.0
9
         34.0
         30.0
         27.0
10
         35.0
         31.0
         28.0
11
         35.0
         32.0
         29.0
12
         35.0
         32.0
         30.0
13
         34.0
         32.0
         30.0
14
         33.0
         31.0
         29.5
15
         32.0
         30.0
         28.5
16
         30.5
         28.5
         27.0
17
         29.0
         27.5
         26.0
18
         28.0
         27.0
         25.0
19
         27.0
         26.0
         24.0
20
         26.0
         25.0
         23.0
21
         25.5
         24.0
         22.0
22
         25.0
         23.0
         21.0
23
         24.0
         22.0
         20.0
24
         23.0
         21.5
         19.5
25
         22.5
         21.0
         19.5
Rata-rata
         27.1
         25.0
         23.0

Dari tabel di atas anda dapat memprediksikan seberapa besar keuntungan yang akan Anda dapat selain pertumbuhan nilai tanah yang terus meningkat kurang lebih 10% pertahun.

Tambahan Penjelasan kelas lahan kebun sawit

Kelas S1:Kelas S1 atau Sangat Sesuai (Highly Suitable) merupakan lahan yang tidak mempunyai pembatas yang berat untuk penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas tidak berarti dan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi serta tidak menyebabkan kenaikan masukan yang diberikan pada umumnya.


Kelas S2:Kelas S2 atau Cukup Sesuai (Moderately Suitable) merupakan lahan yang mempunyai pembatas agak berat untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan, serta meningkatkan masukan yang diperlukan.


Kelas S3:Kelas S3 atau Sesuai Marginal (Marginal Suitable) merupakan lahan yang mempunyai pembatas yang sangat berat untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan.Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan. Perlu ditingkatkan masukan yang diperlukan.

setelah anda mengetahui potensi produksi kebun kelapa sawit anda menurut kelas tanah tadi. berikut ini merupakan proyeksi arus keuangan yang akan terus mengalir ke kantong anda tiap bulan per hektarnya. dengan ilustrasi harga TBS adalah 1300,-/kg dan biaya produksi 600,-/kg. maka akan anda mendapatkan passive income dari kebun anda sebagai berikut ini :

 
Proyeksi Pendapatan Anda


Tahun Ke
Produksi (Ton/Ha/Th)
Harga TBS/Kg
Jumlah Pendapatan
Biaya Produksi
600/kg
Pendapatan bersih
Pendapatan Per bulan
4
12
     1.300
   15.600.000
7.200.000
       8.400.000
700.000
5
15
     1.300
       19.500.000
9.000.000
  10.500.000
875.000
6
19
     1.300
       24.700.000
11.400.000
     13.300.000
1.108.333
7
23
     1.300
       29.900.000
13.800.000
     23.800.000
1.341.667
8
26
     1.300
       33.800.000
15.600.000
     18.200.000
1.516.667
9
27
     1.300
       35.100.000
16.200.000
     18.900.000
1.575.000
10
28
     1.300
       36.400.000
16.800.000
     19.600.000
1.633.333
11
29
     1.300
       37.700.000
17.400.000
     20.300.000
1.691.667
12
30
     1.300
       39.000.000
18.000.000
     21.000.000
1.750.000
13
30
     1.300
       39.000.000
18.000.000
     21.000.000
1.750.000
14
29.5
     1.300
       38.350.000
17.700.000
     20.650.000
1.720.833
15
28.5
     1.300
       37.050.000
17.100.000
     19.950.000
1.662.500
16
27
     1.300
       35.100.000
16.200.000
     18.900.000
1.575.000
17
26
     1.300
       33.800.000
15.600.000
     18.200.000
1.516.667
18
25
     1.300
       32.500.000
15.000.000
     17.500.000
1.458.333
19
24
     1.300
       31.200.000
14.400.000
     16.800.000
1.400.000
20
23
     1.300
       29.900.000
13.800.000
     23.800.000
1.341.667
21
22
     1.300
       28.600.000
13.200.000
     15.400.000
1.283.333
22
21
     1.300
       27.300.000
12.600.000
     14.700.000
1.225.000
23
20
     1.300
       26.000.000
12.000.000
     14.000.000
1.166.667
24
19.5
     1.300
       25.350.000
11.700.000
     13.650.000
1.137.500
25
19.5
     1.300
       25.350.000
11.700.000
     13.650.000
1.137.500


Untuk itulah kenapa investasi kelapa sawit beberapa tahun ini semakin menggurita di indonesia dimana dalam kurun beberapa tahun ini indonesia menjadi salah satu negara pengekspor CPO terbesar di dunia bersama dengan malaysia dan negara amerika latin lainnya. dalam hal ini pemerintah Indonesia menerapkan regulasi ISO untuk pembukaan kelapa sawit sehingga pembukaan perkebunan kelapa sawit bisa menjadi salah satu produksi yang berkelanjutan.